Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.   Click to listen highlighted text! Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.

Kontemplasi, Kebiasaan Unik Para Tokoh Hebat

Satu sisi unik dari kebanyakan tokoh-tokoh hebat yang tidak banyak disebutkan dalam publikasi mengenai diri mereka adalah kontemplatif. Most of them, if not all, are involved in deep prayer and contemplation on a daily basis. Mereka memiliki kualitas untuk terhubung sangat erat dengan Tuhan; dan banyak dari antara mereka yang (bahkan) menghabiskan waktu berjam-jam berkontemplasi!

Sebut saja misalnya Albert Einstein, yang barangkali tidak secara umum dikenal sebagai orang yang religius, tetapi dalam berbagai kesempatan selalu mengungkapkan rasa takjub akan alam semesta dan sangat suka berefleksi tentang Sang Ilahi. Contoh lain misalnya Blaise Pascal, filsuf sekaligus ilmuwan Prancis yang sangat terkenal itu. Bahkan tulisannya yang sangat terkenal, “Pensées,” sebenarnya berisi hasil refleksi dan pengalaman religiusnya terkait iman dan ilmu pengetahuan. Lalu ada Bunda Teresa dari India, yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam berdoa sambil merenungkan kitab suci, atau Santa Teresa dari Ávila, Spanyol, yang sangat suka berdoa dan dikenal sangat lembut tetapi sangat disiplin dalam menjaga rutinitasnya untuk berdoa. Pemikiran-pemikirannya yang dituangkan dalam bukunya yang terkenal itu, “The Interior Castle” dinilai berkontribusi sangat positif memperkaya iman Katolik. Dan masih panjang deretan orang-orang hebat lainnya, seperti Gregor Mendel, imam Katolik pencetus ilmu genetika, Georges Lemaître, pencetus teori Big Bang, Athanasius Kircher, imam Jesuit yang dikenal memberi banyak sumbangan pemikiran tentang magnetisme, Roger Bacon, yang mengembangkan metode saintifik dan menyumbangkan banyak pemikiran tentang optik, dan seterusnya…

Sekilas berkontemplasi ini tampak seperti sebuah aktivitas pasif, dimana tidak ada pencapaian nyata yang bisa dilihat dan diukur menurut metriks produktivitas. Akan tetapi pada hakikatnya kontemplasi menunjukkan keaktifan untuk menerima Tuhan, membiarkan Tuhan berbicara dan berkarya melalui diri. To let God be God. Inilah sebuah kekuatan yang tidak banyak orang yang menyadarinya; dan inilah yang membedakan orang-orang besar dengan orang-orang biasa seperti kita-kita ini, hahaha… 😂

So, in regard to that, I would say that your greatness is not so much about your intelligence and practical abilities. Of course, those are important too, but the most important thing is actually your willingness to let God work through you. It’s through your humility that you allow yourself to be a channel for God’s work.

And it’s only possible if you put yourself in deep prayer and contemplation, as those great folks in history have proven time and again. After all, He is the only true source of all greatness, right? 😉

☘️ ☘️ ☘️

Sebuah Doa Sederhana

Saat berdoa malam ini, di pikiran saya tiba-tiba terlintas untaian kata-kata doa yang saya rasa sangat bagus. Kata-kata ini datang begitu saja, dan saya rasa harus cepat-cepat disalin ke dalam bentuk teks agar bisa didoakan kembali di waktu berikutnya.

Inilah doa yang saya maksud:

Ya Tuhan, buatlah hati kami menjadi hati yang selalu terbuka pada Rahmat, Kasih, dan KebaikanMu.

Buatlah tangan kami menjadi tangan yang memberi, yang menolong, yang menunjukkan jalan kebaikan kepada saudara-saudari kami.

Buatlah ucapan kami menjadi ucapan yang menyejukkan, yang memberikan harapan, memberikan kelegaan kepada saudara-saudara kami yang sungguh membutuhkan pertolonganMu.

Ya Tuhan, urapilah kami. Berkatilah hidup kami. Semoga kebaikan dan cinta kasihMu terpancar melalui segala tindakan, ucapan, dan pikiran-pikiran kami.

Terima kasih ya Bapa atas semua kebaikanMu bagi kami. Terima kasih atas kerahimanMu, atas anugerahMu yang besar.

Terpujilah Engkau kini dan sepanjang masa.

Amin.

Memulai dari Yang Kecil

Hai, sobat! Selamat hari Rabu! 😁

Postingan ini adalah penyampaian ulang dari refleksi yang ditulis oleh Pastor Michael Najim di Where Peter Is, sebuah situs berisikan sumber-sumber daya terkait gereja Katolik.

By the way, homili-homili pastor ini dapat diakses di laman ini.

Baiklah, kita langsung ke topiknya saja: memulai dari yang kecil.

LANJUTKAN MEMBACA …

Syukur KepadaMu Tuhan

Paduan Suara Vox Angelorum — Syukur KepadaMu Tuhan

Saya merasa sangat tersentuh dengan video klip paduan suara online ini. Selain karena lagunya yang sedari dulu memang saya sukai, saya tersentuh dengan semangat iman saudara-saudara seiman saya yang berusaha untuk tetap memuji nama Tuhan—meskipun tak bisa saling bertemu secara fisik—di tengah pandemi Corona saat ini.

Menyaksikan video ini seperti menyadarkanku kembali bahwa Tuhan selalu ada bersama kita sampai akhir waktu, dan syukur adalah hal terbaik yang dapat kita ungkapkan kepadaNya; sebab sebagaimana telah diingatkan Paus Fransiskus, bahwa krisis yang terjadi saat ini bukanlah hukuman dari Tuhan, bahwa krisis semacam ini pun dapat diubah Tuhan menjadi kebaikan bagi kita umat manusia.

Bersyukurlah untuk semua yang terbaik yang masih diberikanNya secara cuma-cuma bagi kita. 🙂

Salam damai,

Doa Pujian Bagi Allah Yang Maha Luhur

Engkaulah kudus, ya Tuhan,
Allah satu-satunya yang melakukan mukjizat.
Engkaulah kuat, Engkaulah besar, Engkaulah mahaluhur.
Engkaulah Raja yang mahakuasa, Engkaulah Bapa yang kudus, Raja langit dan bumi.
Engkaulah Tuhan Tritunggal dan Esa, Allah segala dewata.
Engkaulah mahabaik.
Tuhan Allah yang hidup dan benar.
Engkaulah cinta kasih.
Engkaulah bijaksana.
Engkaulah rendah hati.
Engkaulah sabar.
Engkaulah indah.
Engkaulah lembut hati.
Engkaulah pelindung kami.
Engkaulah damai kami.
Engkaulah sukacita kami.
Engkaulah pengharapan kami.
Engkaulah adil.
Engkaulah ugahari.
Engkaulah segala kekayaan kami yang melimpah.
Engkaulah penjaga dan pembela kami.
Engkaulah kekuatan.
Engkaulah penyegar kami.
Engkaulah kepercayaan kami.
Engkaulah cinta kasih kami.
Engkaulah kebahagiaan kami.
Engkaulah hidup kekal kami.
Tuhan yang maha agung dan mengagumkan, Allah yang mahakuasa, Penyelamat yang penuh belas kasihan.
Amin.

Doa di atas dikenal juga sebagai Te Deum Santo Fransiskus sesudah mendapat stigmata. Rasakanlah bagaimana dia memuji dan menggambarkan Tuhan dengan kata-kata yang indah. 🙂

Doa di atas disalin dari Madah Bakti Edisi 2000 Khusus Regio Kalimantan, 2014.

Pace e Bene. 🙂

Doa Malaikat Tuhan (Angelus)

Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan. Maka ia mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria

Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Salam Maria

Sabda sudah menjadi daging. Dan tinggal di antara kita.
Salam Maria

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah. Supaya pantaslah kami menikmati janji Kristus.

Ya Tuhan, karena kabar malaikat
kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putera-Mu menjadi manusia. Kami mohon: curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Oleh Kristus Tuhan kami. Amin.

Doa malaikat Tuhan di atas disalin dari Madah Bakti Edisi 2000 Khusus Regio Kalimantan, 2014.

Doa ini didaraskan pada setiap pukul 06:00 pagi, 12:00 siang, dan 18:00 petang.

Versi bahasa Inggrisnya dapat didengarkan dalam video berikut:

The Angelus Prayer

Doa ini juga dapat dinyanyikan, sebagaimana dapat didengarkan dalam video berikut:

https://youtu.be/SMYQycssijM
The Angelus

Versi audio doa ini dalam bahasa Inggris dan Latin dapat didengarkan di bawah ini:

Audio Versi Bahasa Inggris
Audio Versi Bahasa Latin

Sebuah doa yang sangat indah, bukan? 🙂

Mari mendoakannya secara tekun setiap hari.

Pace e Bene.

Di Bumi Seperti di Dalam Surga…

Dalam Doa Bapa Kami—doa yang diajarkan oleh Kristus sendiri—terdapat untaian kalimat berikut:

Bapa Kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu. Jadilah kehendakMu, di atas bumi, seperti di dalam surga

Ketika kita mendoakan Bapa Kami, kita perlu senantiasa menyadari bahwa sebagai doa yang diajarkan Kristus sendiri, doa ini tentulah mengandung kebenaran tertinggi—sebagaimana Allah sendiri sebagai Yang Maha Kuasa dan Allah Yang Benar. Artinya tiap kata-kata dalam doa ini merupakan kebenaran itu sendiri, kebenaran yang tak terbantahkan oleh siapa pun.

Selanjutnya…

Doa : Sebuah Pergelutan

Apakah doa saya ini benar-benar bisa mengubah sesuatu?

Itu adalah salah satu bentuk keraguan—dari sekian banyak bentuk keraguan yang lain—yang sesekali (masih) terlintas di benak saya tatkala akan berdoa, dan sepertinya saya tidak sendiri dalam hal ini. Banyak dari kita yang terkadang meragukan daya doa dalam pikiran kita sendiri. Kita membuat doa sebagai sebuah objek dalam pikiran.

Terhadap hal ini, kita perlu sungguh-sungguh menyadari bahwa doa bukanlah (hanya) di level pikiran/kognitif, tetapi hingga mencapai kedalaman hati. Berdoa adalah sungguh “berseru kepada Tuhan dari hati“, dan kita tidak akan pernah tahu sejauh dan sehebat apa dampak dari sebuah doa. It’s a mystery on its own.

“Sisi jahat” dalam pikiran selalu berusaha meyakinkan kita untuk berhenti berdoa. Pikiran sebagai “rumahnya” ego seringkali juga menjadi “sangkar” iblis—yang dengan segala tipu muslihat mencoba meyakinkan kita perlahan-lahan, namun pasti, agar kita tidak berdoa. Dengan tidak menjalin komunikasi yang intens dengan Tuhan, kita akan menjadi rentan untuk “diretas”. Iblis pun mudah masuk dan berkuasa. Mirip dengan analogi kuda Troya, iblis selalu mencari celah untuk masuk.

Oleh karena itu, sebagai orang percaya, perjuangan kita yang terberat adalah menaklukkan diri kita sendiri; untuk selalu setia untuk berdoa, apa pun yang terjadi.

Berdoa sungguh sebuah pergelutan. Dalam video yang dirilis Ascension Presents [ Website / YouTube ] berikut dapat disimak penjelasannya:

Doa Sebagai Sebuah Pergelutan
Mengapa Berdoa Itu Sulit?
Menghadapi Kebuntuan Berdoa

Sebagai seorang Katolik, saya percaya bahwa Roh Kudus sendirilah yang membimbing kita untuk berdoa—sebagaimana diajarkan juga dalam Katekismus Gereja Katolik—terlepas dari apa pun yang kita pikirkan tentang doa itu sendiri. Ia lebih dari sekadar rumusan kata-kata, dan bukan tentang apa yang saya tuturkan, tetapi tentang bagaimana hatiku sungguh terbuka sehingga Roh Kudus masuk dan menuntunku berdoa.

Semoga kita selalu setia untuk berdoa. Saya teringat slogan Nike, “Just Do It!“—slogan yang tampaknya bisa kita terapkan juga dalam hal berdoa. Lakukan saja. Berdoalah dan percaya, bahwa ketika kita baru mulai berdoa pun, itu bukanlah karena kekuatan dan daya pribadi kita. Roh Kuduslah yang menggerakkan kita. 🙂

Pace e Bene. 🙂

Doa Santo Fransiskus

Berikut adalah doa singkat mohon iman, harapan, dan kasih dari Santo Fransiskus Assisi. Sebuah doa singkat yang sederhana dan sangat bermakna.

Allah yang Maha Tinggi dan penuh kemuliaan, terangilah kegelapan hatiku dan berilah aku iman yang benar, pengharapan yang teguh, dan kasih yang sempurna; berilah aku, ya Tuhan, perasaan yang peka dan budi yang cerah, agar aku mampu melaksanakan perintah-Mu yang kudus dan takkan menyesatkan. Amin.

Pace e Bene. 🙂

Click to listen highlighted text!