Saya secara tidak sengaja mendengar lagu ini diputar di sebuah warung mie ayam di sebuah sore dan langsung terpesona. Saya langsung mencari lagunya di YouTube dan silakan disimak video liriknya berikut ini:
Saya secara tidak sengaja mendengar lagu ini diputar di sebuah warung mie ayam di sebuah sore dan langsung terpesona. Saya langsung mencari lagunya di YouTube dan silakan disimak video liriknya berikut ini:
Saya ingin menciptakan sesuatu yang bisa mencerminkan kebaikan manusia di tengah situasi yang sulit. Saya percaya bahwa kita semua merasakan penderitaan dan saya ingin menggambarkan keindahan saat orang bisa saling menopang di tengah situasi seperti itu. Kita harus saling menopang walaupun kita memiliki banyak perbedaan …
Ruelle
Kita bisa membaca cuplikan kalimat di atas di deskripsi video lagu berjudul Carry You di bawah ini.
Sambil mendengarkan alunan musiknya, bagian yang sangat penting juga adalah liriknya, sebagaimana bisa disimak berikut ini,
I know it hurts
It’s hard to breathe sometimes
These nights are long
You’ve lost the will to fight
Is anybody out there?
Can you lead me to the light?
Is anybody out there?
Tell me it’ll all be alright
You are not alone
I’ve been here the whole time singing you a song
I will carry you
I will carry you
I know you can’t remember how to shine
Your heart’s a bird without the wings to fly
Is anybody out there?
Can you take this weight of mine?
Is anybody out there?
Can you lead me to the light?
You are not alone
I’ve been here the whole time singing you a song
I will carry you
I will carry you
You are not alone
I’ve been here the whole time
You are not alone (not alone)
I’ve been here the whole time singing you a song
I will carry you
I will carry you (is anybody out there?)
I will carry you
I will carry you (is anybody out there?)
I know it hurts
It’s hard to breathe sometimes
Saya awalnya tidak begitu antusias dengan lagu ini, tetapi lalu—setelah menyimak cerita di balik pembuatan lagu ini dan menyimak liriknya—saya rasanya semakin bisa merasakan keindahan lagu ini. So even to like a song takes time.
Salah satu komponen untuk bertumbuh sebagai pribadi yang lebih baik adalah keberanian untuk ‘memeluk’ ketidaknyamanan. Embracing the uncomfortable. Inilah suatu faktor penting yang saya baca dalam sebuah artikel pagi ini. Berikut beberapa kalimat penting dalam artikel tersebut:
Comfort may sometimes lead to contentment—but it doesn’t lead to growth. Doing hard things is never the easy path, but it does deliver the greater gains.
If it’s growth, adventure, or novelty we seek, pushing past the pleasures that comfort bring is essential.
Intinya adalah: kalau kita ingin menumbuhkan growth mindset, maka kita harus berpikiran terbuka (open-minded), dan untuk bisa berpikiran terbuka, kita harus bisa ‘berteman’ dengan ketidaknyamanan. Video TED berikut ini barangkali akan menjadi bahan pelengkap yang baik untuk topik ini.
Selamat mengeksplorasi hal-hal baru dalam hidup! 😎
Video podcast yang satu ini menurut saya sangat perlu ditonton untuk bisa memahami lebih baik tentang apa itu inner self dan bagaimana sebenarnya kita itu tidak benar-benar sepenuhnya in control dalam hidup. Perspektif yang menarik dari kedua nara sumber—Andrea Gunawan dan Gita Sjahrir—saya rasa perlu didengarkan, meskipun kita tak harus setuju pada semua yang mereka utarakan, tetapi setidaknya memahami perspektif orang lain akan membuat kita menjadi lebih wise dalam memandang kehidupan.
Silakan disimak videonya sampai selesai dan pasti ada yang bisa Anda petik!
Berikut beberapa point yang saya tangkap dari video di atas:
Silakan disimak videonya dan semoga memberikan manfaat bagi kalian … 😊
Hai, siang ini saya mendapatkan video lagu dari Banners berjudul Perfectly Broken di laman Home aplikasi YouTube, dan ternyata lagunya bagus. Liriknya sendiri bisa dilihat di laman ini, dan berikut videonya. Selamat menikmati!
Kalau Anda tertarik untuk menonton video sambil tetap bisa menyimak lirik lagunya, berikut saya salinkan teksnya:
I’m back at the start
Falling apart in the old ways
I wish I was flawless, I’m not
Was fading away
But everything fell into place
When you told me your name
Two halves of a heart hardly beating alone
But now that I found you, I’m not letting go
Fall into me
Everyone’s broken and I got this missing piece
Honestly, you fit me like no one
You’re perfectly broken for me
You’ve been in the dark
Believing your thoughts when they tell you
You’re anything less than you are
But that’s just not true
‘Cause all of the scars and the bruises
They’re what make you human
We didn’t need fixing all of this time
‘Cause all of your edges fit right into mine
Fall into me
Everyone’s broken and I got this missing piece
Honestly, you fit me like no one
You’re perfectly broken for me
Fall into me
Everyone’s broken and I got this missing piece
Honestly, you fit me like no one
You’re perfectly broken for me
For me
You fit me like no one
You’re perfectly broken for me
For me, me
You’re perfectly broken for
I hope you enjoyed the song! 😄
Pemanasan global telah dan sedang terjadi, dan apa yang terpenting adalah bagaimana umat manusia—secara komunal atau individual—mengambil bagian dalam upaya menahan laju pemanasan ini.
Untuk level individu, berikut enam bentuk partisipasi yang dapat dilakukan dalam upaya menahan laju pemanasan global, disarikan dari situs web Deutsche Welle:
Semoga teman-teman yang membaca ini bisa ikut berpartisipasi dalam upaya menahan laju pemanasan global. Kita berada di bumi yang sama, sehingga menjaga bumi adalah tanggungjawab kita bersama. 🌎
Berikut video dari Deutsche Welle tentang kota hijau Barcelona yang berusaha mengatasi dampak pemanasan global:
Semoga bermanfaat!
Hai, di hari Minggu pagi ini ketika sarapan saya secara tidak sengaja menemukan sebuah lagu indah yang dijadikan suara latar salah satu video di TikTok. Ternyata lagunya berjudul I Get To Love You yang dinyayikan oleh Ruelle, dan ternyata, ada kisah menarik di balik penulisan lagu ini. Silakan disimak kisah dan lagunya berikut ini.
Liriknya bisa disimak di sini: https://genius.com/Ruelle-i-get-to-love-you-lyrics
Grab your earphone now and enjoy this beautiful song! 😍
Saya kira dari judulnya saja sudah cukup menenangkan, bukan? 🙂
Inilah judul dari refleksi pagi yang dibagikan Romo Antonius Rajabana di kanal YouTubenya pagi ini. Saya adalah orang yang semakin hari semakin merasakan manfaat dari refleksi-refleksi yang dibagikan di kanal ini, dan karena itu saya ingin membagikannya kepada kalian semua yang membaca blog ini, dengan harapan semoga kalian juga beroleh manfaat darinya.
Rasanya tidak diperlukan komentar panjang lebar tentang video ini, yang terpenting adalah Anda bisa menyimak dengan tenang dan mengambil pesan dari video ini. Selamat menyaksikan.
Hai teman-teman semua … 🙂
Pagi ini saya baru saja mendengarkan sebuah refleksi di channel YouTube Romo Antonius Rajabana, dan topik yang diangkat adalah perihal menangani beban / permasalahan hidup dengan baik. Channel ini menurut saya sangat baik, karena isinya membicarakan topik-topik yang sangat dekat dengan kehidupan nyata, jadi sangat relatable. Saya sangat merekomendasikan Anda untuk mencoba menyaksikan video-videonya, dan kalau berjodoh, siapa tahu bisa menjadi subscriber pula. 😉
Dari penjelasan yang diberikan Romo Antonius melalui video berikut ini, saya menangkap bahwa ada 2 strategi dasar yang dapat kita lakukan saat mengalami beban atau persoalan hidup.
Yang pertama adalah mengambil jarak aman terhadap persoalan yang tengah dihadapi. Ternyata istilah ‘jarak aman‘ tidak hanya untuk konteks berkendara, tetapi juga terhadap persoalan hidup. Kita dapat mengambil jeda, meletakkan semua persoalan dan ‘mengisi ulang’ energi kita dengan beristirahat yang cukup, sembari tentunya memohon bimbingan dari Tuhan dalam doa-doa kita. Dengan mengambil jeda seperti ini, kita akan memperoleh jarak emosional yang lebih sehat terhadap permasalahan, dan karena kita sudah beroleh energi dengan istirahat tadi, tentu kita akan lebih prima dalam melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Otak juga akan lebih segar dan bisa lebih optimal memikirkan solusi.
Strategi kedua adalah mengubah perspektif terhadap persoalan. Emosi dan perspektif adalah dua hal yang berkaitan erat. Perspektif yang keliru terhadap suatu hal seringkali berkorelasi dengan emosi negatif yang ditimbulkannya, artinya emosi negatif, seperti kegelisahan, seringkali lahir dari perspektif yang tidak utuh dan keliru terhadap suatu hal. Maka untuk memperbaiki emosi (mengganti yang negatif menjadi emosi yang lebih konstruktif) harus diawali dengan mengubah perspektif dulu. Kalau diibaratkan dengan mengambil foto, barangkali kita perlu mengambil sudut pengambilan gambar (angle) yang berbeda untuk mendapatkan foto yang lebih estetik, lebih bernilai seni, lebih indah dipandang mata.
Dengan mengubah perspektif (yang sepenuhnya ada dalam kendali kita sendiri) kita akan mendapatkan informasi baru yang akan memperkaya pemahaman kita terhadap suatu persoalan, dan tentu pemahaman yang lebih luas akan membantu kita menyikapi sesuatu dengan lebih bijaksana, ketimbang memandang sesuatu hanya dari satu sisi saja.
Demikian dua strategi dari Romo Antonius yang saya kira akan sangat membantu kita mengarungi hari demi hari kehidupan dengan lebih tenang, karena kita tahu bahwa Tuhan senantiasa membantu kita dan Dia selalu menyiapkan segala yang terbaik untuk hidup kita. Pastikan Anda menonton videonya sampai selesai dan semoga bermanfaat. 🙂
Salam,