Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.   Click to listen highlighted text! Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.

On Learning

Ada satu aspek yang sebenarnya sangat penting dalam proses berkarir di suatu bidang. Kita barangkali sering terpapar dengan pemahaman bahwa kita harus mencari area pekerjaan atau institusi yang menawarkan penghasilan yang besar. Fat paycheck. Ini mendasari semua pilihan yang kita ambil: bekerja di mana dan mengerjakan apa.

Tetapi sebenarnya ada proses belajar yang seharusnya menjadi dasar yang lebih baik. Dengan menjadikan diri sebagai pembelajar, kita akan memilih kesempatan-kesempatan yang menawarkan peluang lebih besar untuk belajar. Kita akan mencari mentor. Kita akan mencari orang-orang yang bisa membantu kita bertumbuh. Bahkan menjadi pembantu seorang mentor secara sukarela tanpa dibayar merupakan peluang besar yang perlu diambil, karena dari proses berguru seperti ini biasanya banyak hal berguna—trade secrets—yang dapat dipelajari terkait industri yang tengah digeluti.

Dari proses inilah nantinya kreatifitas kita bisa bertumbuh dan barangkali kita bisa menciptakan peluang-peluang baru yang akhirnya mendatangkan uang.

Jadi menurut saya ada benarnya bahwa kita tidak perlu terlalu berfokus pada uang dulu. Yang justru lebih penting adalah menumbuhkan pengetahuan dan skill melalui proses belajar untuk selanjutnya menjadi panggung bagi ekspansi kreatifitas kita.

What do you guys think? 😉

Stoikisme, Personal Work, dan Flow

Setiap menit yang berlalu akan menjadi milik kematian. Tak akan kembali. Inilah kesadaran praktisi Stoikisme terkait waktu; terkait bagaimana seharusnya kita menggunakan hari-hari kehidupan.

Tidak berarti bahwa setiap menit harus digunakan untuk bekerja, atau selalu berfokus pada produktivitas.

Penekanan dalam Stoikisme adalah kesadaran tentang bagaimana waktu kita berlalu (awareness of spent time); tidak membiarkan tanggal demi tanggal di kalender berlalu begitu saja tanpa kita mencoba melakukan sesuatu. “Sesuatu” di sini adalah hal-hal yang bagi kita bernilai, atau menyenangkan, atau yang bisa mengekspresikan diri kita, seperti menulis blog, membuat karya tangan, bermain musik, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya.

Singkatnya, a sense of personal work.

Anda dan saya tentu tak selalu sama ketertarikannya. Anda mungkin lebih merasa bisa ‘menemukan’ diri Anda saat mengulik nada di alat musik kesayangan, saya mungkin lebih senang menulis blog atau merekam podcast. Inilah contoh area personal work kita masing-masing.

Ilustrasi Personal Work

Di luar pekerjaan formal kita masing-masing, ada hal-hal spesifik yang selalu membuat kita tertarik untuk menghabiskan waktu melakukannya, dan dengan melakukannya, kita merasa bahwa kita menggunakan waktu kita dengan baik.

Dan hal-hal ini bisa membawa kita pada suatu keadaan yang oleh psikolog Mihaly Csikszentmihalyi disebut sebagai flow.

Anda pasti pernah begitu larut dan menikmati suatu aktivitas sampai-sampai Anda tidak menyadari waktu berlalu, dan Anda pun tidak merasa lelah berlebihan, dan yang menarik, Anda justru merasa senang setelahnya. Keadaan inilah yang dimaksud sebagai flow tadi.

Contohnya saja orang yang suka memancing. Dengan sabar ia mulai sejak pagi, lalu tak terasa hari sudah sore, dan walaupun hasil tangkapan sedikit atau bahkan nihil, orangnya merasa senang-senang saja. Orang tersebutlah yang menurut psikolog Csikszentmihalyi telah mengalami flow.

Dan orang yang mengalami flow justru bisa menjadi pengamat (observer) yang baik. Jika waktu diibaratkan dengan roda yang berputar, seseorang yang mengalami flow seolah-olah berada di pusat lingkaran roda, mengamati setiap pergerakan roda. Ia sadar betul bagaimana waktu digunakan dan ia menikmati betul perguliran roda waktu itu.

Di sinilah ada satu titik temu Stoikisme dan psikologi. Ketika Stoikisme mengajarkan untuk menyadari penggunaan waktu (awareness of spent time), psikologi menawarkan flow sebagai cara untuk sungguh menikmati waktu sekaligus menjadi pengamat yang baik.

Saya memiliki teman seorang guru sains yang juga memiliki ketertarikan khusus pada IT. Dia senang mengulik kode HTML dan JavaScript, juga senang dengan troubleshooting jaringan (network). Kegemaran spesifik seperti inilah yang mampu membawa seseorang masuk ke keadaan flow. Selain memperoleh a sense of personal work (citarasa suatu karya pribadi), dia juga memperoleh kesenangan saat melakukannya, dan setelah melakukannya, dia akan merasa bahwa waktunya telah digunakan dengan baik. Ada sesuatu yang bernilai yang telah dilakukannya untuk mengisi waktu.


Kuharap teman-teman yang membaca tulisan ini bisa terinspirasi dan tergerak untuk menemukan bidang karya pribadi (personal work) kalian masing-masing di luar pekerjaan formal.

Itu akan membahagiakan kalian.

Be happy! ❤️🤩🤗

Salam,

Paulinus Pandiangan

Note to Self

“The manifesto is this: Draw the art you want to see, start the business you want to run, play the music you want to hear, write the books you want to read, build the products you want to use—do the work you want to see done.”

Austin Kleon dalam Steal Like An Artist

Ketika Marcus Aurelius menulis Meditations yang tersohor di kalangan pembelajar stoikisme itu, dia tidak pernah berpikir menjadikan tulisannya sebuah publikasi. Tujuannya sederhana: menjaga pikirannya tetap waras di tengah berbagai persoalan yang menerpa.

Ketika saya memutuskan untuk mulai menulis di platform WordPress ini, pertanyaan yang selalu muncul adalah Why?. Apa sebenarnya tujuan saya?

Rasanya mendidik diri sendiri menjadi alasan yang cukup bagus waktu itu; merekam apa yang saya pikirkan terkait isu yang menarik perhatian saya. Anehnya, tak pernah tertarik rasanya untuk menjadikan blog sebagai media mencari uang. Pembaca yang saya targetkan dari dulu adalah diri saya sendiri. 😂

Semua tentang mengasah perspektif saya sendiri.

Dan sekarang masih begitu. Jadi kalau kamu secara tak sengaja membaca blog ini, itu adalah karya ajaib semesta semata untukmu. Bersyukurlah! 😁

Click to listen highlighted text!