Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.Click to listen highlighted text!Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.
Teman-teman, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba menggunakan aplikasi TikTok. Saya melihat bahwa aplikasi ini kesannya tidak lagi hanya sekadar aplikasi untuk berjoget ria, tetapi sudah banyak kreator—sebutan untuk pembuat materi TikTok—yang membuat content yang bagus juga, dan saya senang melihat kreatifitas banyak orang yang menggunakan platform ini, dan mereka menyajikan hal-hal yang bahkan sangat menarik!
Itulah alasan saya akhirnya menggunakan aplikasi ini, dan saya sudah membuat beberapa video di sana. Saya berkeinginan juga membuat satu akun yang hanya berfokus pada topik yang khusus, tetapi barangkali masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan script dan perlengkapan pendukung agar videonya bagus, minimal microphone dan lighting.
Ini salah satu video TikTok saya yang dibuat dengan menggunakan smartphone dan headset:
Silakan mengunjungi akun TikTok saya untuk melihat video-video yang lain. Belum banyak memang videonya, tetapi saya berkeinginan untuk lebih aktif memproduksi video di platform ini.
Kita tentu familiar dengan musik pengiring (backsound) yang sering digunakan dalam video-video online seperti YouTube.
Musik yang digunakan sebagai latar video semacam itu umumnya berlisensi; kita harus membayar untuk dapat menggunakannya. Kabar baiknya adalah tersedia pula musik-musik non-royalti yang dapat digunakan secara bebas tanpa menimbulkan konflik klaim hak cipta (copyright claim) pada video kita.
Berikut disarikan 5 sumber musik non-royalti yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan:
Bensound, yang dapat diakses di sini. Situs ini meminta agar kita menampilkan alamat webnya pada deskripsi video YouTube sebagai referensi.
Channel YouTube Audio Librarydi alamat ini. Kamu dapat mengunduh versi audio dari musik-musik yang tersedia di sana, misalnya dengan aplikasi SaveFrom.Net.