Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.   Click to listen highlighted text! Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.

Joy Is in the Effort

"The reward of a thing well done is to have done it."Ralph Waldo Emerson

Rasanya cukup valid mengatakan bahwa sukacita bisa dirasakan saat kita berupaya mencapai suatu tujuan. Saat bergelut dalam usaha, proses belajar dan peningkatan kualitas diri juga terjadi secara simultan, dan proses mencapai tujuan seringkali lebih menyenangkan dibandingkan tujuannya sendiri. Tidak sedikit orang yang menemukan kepuasan saat berproses mencapai tujuan, saat mengatasi tantangan, dan saat mereka merasa ada kemajuan dalam upayanya. Pengalaman yang diperoleh saat berjuang, seringkali, menjadi imbalan berharga dari upaya itu sendiri.

Tentu saja upaya tidak selalu terasa menyenangkan.

Ada campur aduk rasa saat kita memperjuangkan suatu tujuan: senang, berdebar-debar, kecewa, sedih hampir putus asa, lalu optimis lagi karena ada sedikit harapan, termotivasi dan berusaha bangkit, dan akhirnya ada kepuasan. Saat-saat berjuang seringkali menjadi kenangan manis yang begitu melekat di ingatan kita setelah berhasil melaluinya; dan ketika sampai di titik itu, kita telah bertumbuh menjadi seseorang yang baru. Kita belajar dari pengalaman hidup. Wawasan kita berkembang, dan kita memahami hidup secara lebih mendalam.

Hal ini pun telah dipelajari secara akademis. Berikut beberapa hasil penelitian yang mendukung klaim bahwa kesenangan dan kepuasan diperoleh dari usaha mencapai tujuan:

Teori “Flow” Csikszentmihalyi

Mihaly Csikszentmihalyi adalah psikolog yang memperkenalkan konsep “flow” dalam bukunya berjudul “Flow: The Psychology of Optimal Experience.” ‘Flow’ adalah suatu keadaan dimana kita benar-benar ‘terlarut’ dalam kenikmatan melakukan sebuah aktivitas. Dalam keadaan ini, orang merasa tertantang untuk mengeluarkan keahlian mereka, membuat orang benar-benar berkonsentrasi hingga tidak menyadari berjalannya waktu.

Teori Determinasi Diri

Peneliti Edward Deci dan Richard Ryan mengembangkan teori determinasi diri, “Self-Determination Theory. ” Teori ini menekankan pentingnya motivasi dari dalam diri untuk bertumbuh. Menurut teori ini seseorang akan merasakan kepuasan optimal saat terlibat dalam aktivitas yang bagi mereka terasa menyenangkan, walaupun aktivitas itu membutuhkan kerja keras. Proses mencapai tujuan dan mengatasi tantangan bisa memberikan kepuasan sendiri.

Penelitian Steger, Kashdan, dan Oishi

Sebuah penelitian di tahun 2008 menemukan bahwa keterlibatan dalam aktivitas yang membutuhkan upaya dan berkontribusi nyata pada pengembangan diri dan kesejahteraan batin sangat berkaitan dengan tingkat kepuasan hidup yang tinggi. Upaya yang dilakukan dalam kegiatan yang bermakna menjadi kontributor rasa puas yang dialami.

Penelitian Fishbach and Choi Tahun 2012

Dalam penelitian ini, Ayelet Fishbach dan Jinhee Choi menemukan bahwa kebanyakan individu menemukan kepuasan tertinggi saat mengejar tujuan, bukan saat telah mencapainya. Proses bekerja mencapai tujuan, terutama apabila orang bekerja sesuai dengan minat mereka, akan dinilai sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat secara intrinsik.

Penelitian Angela Duckworth

Penelitian Angela Duckworth tentang kegigihan, yang ditulisnya dengan lengkap di buku “Grit: The Power of Passion and Perseverance,” menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka panjang sangat berperan dalam menimbulkan kepuasan dan, tentu saja, kesuksesan. Upaya yang dilakukan dengan semangat yang tak kunjung padam secara terus menerus adalah komponen kunci dalam menemukan kegembiraan dan hasil yang benar-benar berarti.

Hasil penelitian dan teori-teori yang dikembangkan ini semuanya menguatkan klaim bahwa usaha yang dilakukan secara konsisten dalam mencapai tujuan menjadi sumber kepuasan dan kegembiraan yang dirasakan. Pada akhirnya, tak ada hasil dan kepuasan tanpa usaha yang besar, “Nil sine magno labore.”

Joy is in the effort. 😉

Stoikisme dan Pandemi

“Wherever there is a human being, there is the opportunity for an act of kindness.”

Seneca

Selalu ada kesempatan untuk berbuat baik, terlepas dari situasi yang tengah melanda. Begitulah keyakinan Seneca. Dan melihat situasi pandemi saat ini, tampaknya keyakinan Seneca itu tidak terlalu sulit untuk dibuktikan. It’s just as real as your existence. Kita dapat menyaksikan sendiri jamaknya aksi kebaikan manusia di tengah situasi pandemi ini.

LANJUTKAN MEMBACA …
Click to listen highlighted text!