Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.   Click to listen highlighted text! Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.

Create-to-Consume Ratio

Ada sebuah rasio menarik yang sangat populer terkait gaya hidup: create-to-consume ratio. Perbandingan antara apa yang kita konsumsi dengan apa yang dapat kita ciptakan.

Saya menemukan konsep ini di video YouTube-nya Sadia Badiei. Dia membuat channel Pick Up Limes, yang berisikan berbagai hal mulai dari gaya hidup, makanan, sampai panduan berwisata. Berikut video yang saya maksud:

Pick Up Limes – A Healthy Imbalance

Rasio yang baik adalah create / consume harus > 1. Artinya, kita sebaiknya lebih banyak menciptakan daripada mengkonsumsi. Inilah yang dimaksud Sadia sebagai “a healthy imbalance” – rasio yang diharapkan justru tidak boleh seimbang.

Konsumsi yang dimaksud di sini tentu saja tidak hanya berbentuk makanan, tetapi segala sesuatu yang kita serap setiap hari, yang ‘masuk’ ke dalam diri kita, bisa berupa artikel di Internet, musik yang indah, video lucu, ide yang tertuang dalam buku-buku, pendapat atau saran dari orang lain, dan berbagai hal lainnya. Segala yang kita konsumsi, yang sepenuhnya ada dalam kendali kita. Consume.

Yang kita ciptakan adalah segala sesuatu yang ‘keluar’ dari diri kita, bisa berupa ide, tulisan di blog, buku yang kita tulis, komentar di sosial media, motivasi kepada teman, hubungan yang mesra dengan pasangan, kedekatan dengan anak, keramahan di tempat kerja, dan berbagai “output” diri kita, yang sepenuhnya dalam kendali kita, sebagaimana konsumsi kita. Create.

Bagaimana dengan Anda? Pernahkah kita mencoba mengamati bagaimana pola konsumsi kita, dan apa-apa saja yang berusaha kita ciptakan?

Menurutku prinsip yang terpenting pada akhirnya adalah bagaimana kita fokus untuk memberikan kebaikan, menjadikan diri kita ‘corong’ hal-hal baik, dan menjadi ‘filter’ bagi hal-hal yang tidak baik dan tidak bernilai.

Mungkin saat ini yang kita konsumsi tidak selalu baik. Mungkin yang kita konsumsi juga masih terlalu banyak, sehingga perlu dipilah lagi mana konsumsi yang lebih berkualitas. Tentu kita harus senantiasa membenahi diri, agar konsumsi kita selain menjadi lebih minimalis, juga lebih berkualitas dan berguna, sehingga pada akhirnya, tanpa harus terlalu berfokus pada rasio create / consume > 1, kita sudah membawa lebih banyak kebaikan.

Mari berkarya dan good luck! 🙂

Author: Paulinus Pandiangan

Saya seorang Katolik, anak ketiga dari 3 bersaudara, ayah dari tiga anak, orang Batak, saat ini bekerja di sebuah pabrik kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Saya dilahirkan pada 8 Januari 1983. Capricorn.

Click to listen highlighted text!