Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.   Click to listen highlighted text! Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.

Lessons Learned dari Film ‘A Man Called Otto’

Hai, selamat pagi / siang / sore / malam! 😃

Poster Film ‘A Man Called Otto’

Kalian barangkali sudah menonton film terbaru Tom Hanks berjudul ‘A Man Called Otto‘. Ini adalah film yang menurut saya sangat layak untuk disimak karena alur ceritanya bagus dan menyajikan beberapa pesan kehidupan yang menarik pula. Tom Hanks selaku salah satu aktor favorit saya memang tak perlu diragukan lagi kemampuan aktingnya; selalu bisa menjadi karakter yang kuat yang benar-benar menggambarkan tokoh yang diperankannya dengan sangat cocok, membuat karakter yang ia perankan benar-benar hidup!

Berikut beberapa pelajaran yang dapat dipetik, menurut saya, dari film ini:


a. Generosity. Otto Anderson, sang tokoh utama, dikenal sebagai karakter yang grumpy, alias suka marah dan kesal dengan orang-orang di sekitarnya, terutama sejak hidup menyendiri setelah kematian istrinya Sonya. Tetapi dia pada dasarnya sangat generous, suka membantu orang lain. Dia sangat berwawasan dalam bidang teknik dan mekanika, dan kemampuan khusus ini membuatnya menjadi orang yang sangat bisa diandalkan untuk membantu orang lain yang memiliki kesulitan dalam bidang teknis, seperti memperbaiki sepeda, melatih Marisol mengemudi, membuat kotak sampah sesuai jenis sampahnya, memperbaiki mesin dishwasher Marisol yang rusak, sampai mereparasi langit-langit rumahnya yang rusak (akibat percobaan bunuh diri yang gagal, hahaha … 😁 ). Ini bisa terjadi tentu karena dia knowledgeable (tahu mengenai banyak hal dan bisa mengerjakannya), dan ini akan membawa kita pada point b.

b. Natural love for learning. Ini adalah karakter yang tidak terlihat secara eksplisit dalam film, tapi saya menyadari bahwa keluasan wawasan dan kemampuan Otto mengerjakan hal-hal teknis berasal dari kecintaannya pada proses belajar, yang membuatnya akhirnya menjadi orang berwawasan luas, dan sebagai implikasinya dia bisa membantu orang lain. So, to be able to help others well, one needs to be knowledgeable first.

c. Kesetiaan Otto pada istrinya. Ini sangat terlihat jelas dalam sepanjang alur kisah. Dia bisa mengingat dengan jelas momen demi momen bersama kekasih hatinya Sonya, sejak awal bertemu di kereta hingga akhirnya menikah. Memori ini digambarkan dengan sangat eksplisit dan rapi dalam sepanjang alur cerita dan inilah juga yang menurut saya menjadi kekuatan cerita film ini: semuanya dirangkai rapi sehingga kita bisa memahami ‘perjalanan emosi’ Otto Anderson.

d. Friendliness. Ini ditampilkan dengan sangat baik oleh karakter Marisol yang diperankan oleh Mariana Treviño. Karakter ini dimainkan dengan sangat bagus menurut saya, mulai dari ekspresi wajah, tone suara, hingga postur saya kira sangat representatif. Benar-benar menggambarkan orang yang friendly dan lucu. Silakan disimak sendiri bagaimana karakter Marisol ini benar-benar bisa membuat suasana menjadi cair. Suatu berkat jika kita bisa bertemu orang seperti ini dalam kehidupan nyata, and maybe he or she is just around the corner closest to you!

e. Pikiran terbuka. Otto Anderson yang pada awalnya terkenal rigid (meskipun aslinya baik hati dan suka membantu) pada akhirnya bisa mengalami pengalaman-pengalaman baru dalam hidup karena dia terbuka pada tetangga barunya yang bersahabat dan lucu itu, keluarga Tommy dan Marisol. Keterbukaan inilah yang memberi warna baru dalam kehidupan Otto. Hidupnya yang sebelumnya kesepian menjadi lebih ‘ramai’ dengan kehadiran Tommy, Marisol, dan anak-anak mereka.

f. Kebaikan pada akhirnya akan bertemu kebaikan juga. Otto dan tetangganya menjadi karakter yang menggambarkan bahwa kebaikan kedua belah pihak akan mendatangkan kebaikan yang lebih besar. Diawali dengan keterbukaan untuk membuka komunikasi, kebaikan demi kebaikan mengalir setelahnya. Klimaksnya ada di bagian akhir film, saat Tommy dan Marisol curiga dengan Otto yang tak kunjung keluar rumah seperti biasa. Mereka bergegas masuk ke rumah Otto dan menemukan bahwa ternyata Otto sudah meninggal tergeletak di kasurnya akibat serangan jantung. Yang lebih indah adalah bahwa ternyata Ottosetelah menyadari bahwa usianya barangkali tak lama lagi setelah diagnosis doktertelah menyiapkan sebuah wasiat untuk tetangganya itu dan mendonasikan rumah serta seluruh miliknya kepada keluarga Tommy. Bagian akhir inilah yang menurut saya menjadi simpul yang sangat kuat dan emosional yang ‘membungkus’ cerita ini dengan sangat baik. I was literally in tears watching this part, to be honest. Dan …

g. Tetaplah memilih kehidupan walaupun sakit dan sulit. Beberapa kali Otto mencoba bunuh diri (dengan gantung diri, terjun ke rel kereta api, bahkan sampai mencoba menembak dirinya sendiri), tetapi semuanya gagal, dan semua warna kehidupan yang timbul dari perjumpaannya dengan tetangga baru pada akhirnya menjadi alasan bahwa hidup, seberapa sulit dan sakitnya pun, tetap layak untuk dijalani. It’s worth the pain. Bayangkan betapa tumpul dan tak indahnya akhir hidup Otto jika saja percobaan bunuh dirinya berhasil. Hidup bisa berubah lebih berwarna hanya dari satu perjumpaan dengan orang yang tepat. One encounter.


OK, guys … Itulah beberapa hal yang saya petik setelah menyaksikan film ini. Semoga kalian bisa mendapatkan hiburan dan kesan baik apabila berkesempatan menyaksikan film yang sangat saya rekomendasikan ini. It’s a 10/10 movie.

Have a nice day! ☺️

Half Brothers

Ini tentang film yang berisikan nilai-nilai keluarga; bagaimana hubungan antara ayah, anak, dan saudara akan terbangun dengan kokoh apabila orang mau saling terbuka, menerima kelemahan dan kesalahan sebagai sesuatu yang dimiliki semua orang, dan saling memaafkan.

Awalnya pertama menonton saya belum begitu tertarik, apalagi karakter-karakternya tidak langsung membuat saya tertarik (bahkan terkesan konyol awalnya), tetapi semakin lama alurnya semakin menarik, dan sampai-sampai di bagian akhir mata saya sedikit berkaca-kaca ketika melihat semua kepingan cerita akhirnya menjadi satu dan menampilkan keindahan cinta dalam keluarga. Apa yang dulu dijanjikan sang ayah kepada anaknya Renato akhirnya menjadi kenyataan, dan ternyata sang ayah selama ini bekerja keras untuk mewujudkan impian itu, meskipun di tengah perjalanan saya sedikit kecewa pada sang ayah, tetapi akhirnya saya melihat gambaran besarnya.

Saya sangat merekomendasikan film ini untuk Anda saksikan, dan saya yakin Anda bisa memperoleh sesuatu yang baik darinya. Semoga. 😊👌Lagi pula, genre film ini adalah drama dan komedi, jadi tetap ada humornya.

Berikut ini trailer resminya:

Half Brothers Official Trailer

Torrent downloadnya dapat Anda peroleh di alamat berikut ini, tentu Anda harus menggunakan aplikasi torrent untuk mengunduhnya, seperti BitTorrent atau sejenisnya.

Enjoy! 🤗

Pesona Danau Toba in Vlog

Lake Toba — Exploring North Sumatera

Vlog yang merekam pesona Danau Toba di Sumatera Utara sudah banyak di YouTube, tetapi yang satu ini cukup berkesan untuk saya. Singkat dan mampu menangkap pesona itu dengan sangat apik.

Proses perekaman vlognya juga direkam dan dikemas dalam sebuah vlog terpisah. Vlog of a vlog. Vlog ini justru memperkuat vlog utama tentang pesona Danau Toba itu sendiri. Ini vlog behind the scenes—nya. Apik! 😊 👍👍

Lake Toba | Behind The Scenes

Nikmatilah videonya guys. Semoga waktu yang engkau gunakan untuk menontonnya tak sia-sia.

Entertained? Hopefully. 😊

With love,

The Veil Removed

The Veil Removed merupakan sebuah film pendek yang memperlihatkan realita mistis yang terjadi saat konsekrasi hosti kudus menjadi tubuh dan darah Kristus sendiri. Disebut realita mistis karena peristiwa ini diimani sungguh terjadi dalam Ekaristi.

Film Pendek The Veil Removed

Dengan menyadari realita mistis ini, menghadiri perayaan Ekaristi menjadi suatu sukacita dan kehormatan besar bagi setiap umat Katolik, karena Yesus Kristus sendiri hadir secara nyata dan menyerahkan diriNya untuk menjadi bagian dari diri setiap orang yang hadir—terlepas dari segala ketidaksempurnaan kita untuk mengikutNya.

Luar biasa, bukan?

Semoga kita selalu setia untuk memenuhi undangan Yesus Kristus untuk menghadiri jamuanNya. 🙂

Pace e Bene. 🙂

Abandoned, A Short Movie

The following video speaks beautifully of a loving Dad.

Abandoned Short Movie

Seeing God through the perspective of a loving Dad, us being a blind child, is really empowering. The close relationship—Dad and his child—gives context to the whole story, a story of true love.

Many see only the absence of God during difficult times, and a few see Him even more clearly during the same dark moments in their lives.

Why a blind child? Not so much to the extent of being physically blind, but to the extent that as a child, at times, we may not see the whole of our Dad’s huge love and care and affection. We may not understand him entirely. Sometimes we even think we are abandoned by him. The same with our relationship with God. Many see only the absence of God during difficult times, and a few see Him even more clearly during the same dark moments in their lives.

What about you? Of two options dealing with difficult situations—seeing God as a loving and caring God or seeing yourself as being abandoned by Him—which one would you rather choose to put your trust in?

Does the movie help you see which one is actually true? 🙂

Pace e Bene. 🙂

Five Feet Apart

Five Feet Apart Trailer

Remember “The Fault in Our Stars“, a love story between cancer patients, Hazel Grace Lancaster and Augustus Waters?

Five Feet Apart” is quite the same kind of story.

It is a story about two people, Will Newman (played by Cole Sprouse) and Stella Grant (played by Haley Lu Richardson), both with a disease called Cystic Fibrosis (CF). Stella in particular is a character inspired by Claire Wineland, a real and totally inspiring CF patient, whose entire life is so well lived; a real blessing for many. I have also posted a note on Claire.

Claire Wineland, who inspires Stella Grant character in the movie.

Back to the movie, Will and Stella, having the same common ground, complete each other in a nice way. They both have a good sense of humor, and that adds more to the story.

On the movie, you can see two cheerful teenagers who are deeply in love, however fragile and sick they both are.

Will meets Stella at the hospital atrium, separated by a 5-feet cue stick.

Stella Grant is a very disciplined girl. Even with CF she is suffering from, she actively shares her stories via YouTube videos, reads books, studying things, trying to help Will with the treatment, even creating apps! 🙂

Will, on the other hand, is a more relaxed guy. His philosophy is ‘enjoy this moment while you can‘ and this mindset kind of waking Stella up to a new realization, that to really live is far more important than just trying to survive.

And the two makes a great love story! 😉

Stella asking Will to walk on the snowy night, looking for lights. Quite romantic! 😉
The pool scene where they discuss big stuff: death.

I do love this particular kind of movie, not necessarily due to the love story, which is also great, but to the fact that the story reminds us to what really matters in life.

Will and Stella almost kissing, when Will realizes that no kissing is allowed among CF patients.

It reminds us also just how valuable our health is; more than anything we could have earned.

Above all, it reminds us to enjoy any moment in life while we can.

So while you’re given a chance to live on this world, enjoy this life as a huge blessing.

Enjoy any moment in life while you can.

🙂

PS. You can actually watch the movie online on many sites, and here is one among them.

Click to listen highlighted text!