Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.   Click to listen highlighted text! Selamat datang di blog Paulinus Pandiangan. Semoga kamu menemukan sesuatu yang berguna.

Aku dan Keluasanku!

Kita, pada dasarnya, LEBIH BESAR dari rasa sakit atau penderitaan yang bisa kita alami.

Ketika kita mengatakan, “Aku merasakan kepahitan,” ada penderitaan yang tersirat di dalamnya, akan tetapi penderitaan itu sendiri sebenarnya tidak lebih besar dari subjek kalimatnya: AKU. Artinya penderitaan itu sebenarnya merupakan bagian dari spektrum pengalaman yang dapat dialami oleh si AKU saja, dan si AKU akan tetap bisa bertahan melanjutkan kehidupan untuk merasakan berbagai perasaan-perasaan lain dalam spektrum pengalaman yang tersedia untuk si AKU.

Gambar diambil dari alamat ini.

Kita sering mengidentikkan si AKU dengan RASA SAKIT itu sendiri: kita berpikir bahwa AKU = PENDERITAAN. Rasa sakit, cemas, marah, dan berbagai emosi negatif lainnya merupakan pengalaman semata, dan bukan keseluruhan dari si AKU. Berbagai emosi negatif, pada dasarnya, adalah apa yang sedang kita alami, dan ia pada dasarnya tak kekal. Berbagai emosi negatif, seberapa berat pun rasanya, akan tetap berlalu. Yang kekal adalah si AKU, sebuah kesadaran, sebuah jiwa yang berada dalam tubuh fisik kita.

Sama seperti layar televisi yang bisa menampilkan berbagai film, ada film yang lucu, ada juga yang sedih, ada juga yang menegangkan, akan tetapi semua film-film itu tidak kekal, dan film-film itu tidak lebih besar dari layar yang menampilkannya.

Kita sering mengidentikkan si AKU dengan RASA SAKIT itu sendiri: kita berpikir bahwa AKU = PENDERITAAN. Rasa sakit, cemas, marah, dan berbagai emosi negatif lainnya merupakan pengalaman semata, dan bukan keseluruhan dari si AKU.

Kalau kita sudah menyadari hal ini, kita sebenarnya bisa sedikit lega, karena kita akhirnya menyadari bahwa dalam diri kita, tentu saja, ada ruang untuk berbagai hal-hal yang tidak menyenangkan, akan tetapi ada juga ruang untuk berbagai hal yang seru dan menyenangkan! Kita jauh lebih luas dari berbagai pengalaman dan emosi yang bisa kita rasakan. Kita adalah multipleks dari berbagai kemungkinan.

Author: Paulinus Pandiangan

Saya seorang Katolik, anak ketiga dari 3 bersaudara, ayah dari tiga anak, orang Batak, saat ini bekerja di sebuah pabrik kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Saya dilahirkan pada 8 Januari 1983. Capricorn.

Click to listen highlighted text!